Hubungan BBLR dengan Stunting pada Anak Usia 1-5 di Dusun III Riau
DOI:
https://doi.org/10.56854/jhp.v3i1.362Keywords:
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Stuntin, BalitaAbstract
Stunting merupakan suatu keadaan dimana tinggi badan anak yang terlalu rendah dua standar deviasi (<-2SD) dari tabel status gizi WHO child growth standard (WHO, 2012). Tujuan ini untuk mengetahui adanya Hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Desa Kelurahan Kemenangan Tani sebanyak 287 balita. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan simple random samling, dengan jumlah sampel sebanyak 74 balita, dengan 38 balita kasus dan 38 balita kontrol. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Chi square denganɑ=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai berat badan lahir rendah (BBLR) kasus 22 (57,9%) dan yang tidak menderita BBLR adalah 16 (42,1%). Sedangkan nilai berat badan lahir rendah (BBLR) kontrol adalah 6 (15,8%) yang BBLR dan yang tidak BBLR sejumlah 32 responden (84,2%). Analisis uji statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan nilai p value 0,00 < = 0,05 dan OR 7,333 yang menunjukan bahwa adanya hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 1-5 tahun di Desa Ketandan. Kesimpulan Balita yang menderita berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki resiko 7,333 lebih besar untuk mengalami stunting dibandingkan balita yang mengalami BBLR. Disarankan kepada ibu untuk memberikan asupan nutrisi yang bergizi kepada balita.
References
Arifin, Dedi zaenal, Indasari, Sri yusnita, Sukandar, Hadyana. 2013. Analisis Sebaran dan Faktor Resiko Stunting Pada Balita di Kabupaten Purwakarta. Epidemologi Komunitas
Almatsier, S.2011. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Andriani, Marryana, Wiratmadji. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana.
Anugraheni, HS. 2011. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati. Artikel Penelitian Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Amin, A.M. 2013. Hubungan Pola Asuh dan Asupan Gizi terhadap Status Gizi Anak Usia 6-12 Bulan Pada Daerah Pesisir Pantai di Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru, Tesis. UGM: Yogyakarta.
Andriani M, dan wirjatmadi B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Bappenas RI. (2013). Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). BAPPENAS.
Depkes RI. 2009. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dasar.
Barker. 2008. Cultur Studyes Theory dan Praktik (diIndonesiakan nurhadi). Yogyakarta: Kreasi Wacan.
Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2012. Keputusan Menteri Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI: 2011.